Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lahat
Pendahuluan
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lahat merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang memiliki peran vital dalam menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman kebakaran dan berbagai kondisi darurat lainnya. Seiring perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk, serta pembangunan infrastruktur yang pesat, kebutuhan akan sistem penanggulangan kebakaran yang profesional dan tangguh menjadi semakin penting.
Kabupaten Lahat, sebagai salah satu kabupaten tua di Provinsi Sumatera Selatan, memiliki sejarah panjang dalam pelayanan publik, termasuk dalam hal penanggulangan bencana kebakaran. Dari yang awalnya hanya berupa unit kecil dengan keterbatasan, kini Damkar Lahat berkembang menjadi institusi penting yang siap siaga 24 jam dalam melindungi masyarakat.
Masa Awal: Penanganan Kebakaran secara Tradisional
Sebelum terbentuknya lembaga resmi pemadam kebakaran, penanganan kebakaran di Kabupaten Lahat dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Ketika terjadi kebakaran, warga saling bantu memadamkan api dengan peralatan seadanya seperti ember, timba, dan air dari sungai atau sumur. Pemerintah kabupaten pada saat itu belum memiliki unit khusus atau armada pemadam yang dapat diandalkan.
Kesadaran akan pentingnya penanggulangan kebakaran mulai tumbuh ketika terjadi beberapa kejadian kebakaran besar di pasar tradisional dan kawasan padat penduduk yang menyebabkan kerugian besar. Kejadian-kejadian ini mendorong Pemerintah Kabupaten Lahat untuk membentuk unit teknis darurat yang menangani kebakaran.
Pembentukan Unit Pemadam Kebakaran
Pada awal tahun 1980-an, Pemerintah Kabupaten Lahat mulai membentuk Unit Pemadam Kebakaran yang berada di bawah pengelolaan Dinas Pekerjaan Umum atau Bagian Umum Setda. Unit ini menjadi awal dari pelayanan kebakaran yang lebih terstruktur, meskipun sarana dan prasarana yang dimiliki masih sangat terbatas.
Armada yang tersedia hanya satu unit mobil pemadam, dan jumlah personel pun sangat sedikit. Namun, dengan semangat pengabdian, unit ini mulai melayani permintaan darurat kebakaran dari masyarakat. Meski waktu tanggap masih cukup lama, kehadiran unit ini disambut positif oleh warga karena memberikan rasa aman yang lebih baik dibanding sebelumnya.
Peningkatan Kelembagaan dan Fungsional
Seiring dengan meningkatnya risiko kebakaran akibat pertumbuhan wilayah, padatnya pemukiman, dan pembangunan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lahat merasa perlu meningkatkan kelembagaan unit ini menjadi satuan kerja fungsional yang lebih kuat. Pada pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an, unit pemadam kebakaran berada di bawah koordinasi Satpol PP dengan fungsi yang diperluas, termasuk penyelamatan dan evakuasi darurat.
Pada fase ini pula, dilakukan pelatihan teknis bagi petugas, penambahan armada, serta penguatan sistem siaga 24 jam. Pelayanan mulai menjangkau kecamatan-kecamatan yang rawan kebakaran, khususnya di kawasan pasar, industri kecil, dan permukiman padat.
Pembentukan Dinas Pemadam Kebakaran yang Mandiri
Transformasi kelembagaan terbesar terjadi saat Pemerintah Kabupaten Lahat membentuk Dinas Pemadam Kebakaran sebagai perangkat daerah yang berdiri sendiri, berdasarkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dengan status dinas, Damkar Lahat memiliki kewenangan penuh dalam menyusun program, mengelola anggaran, merekrut tenaga profesional, serta membentuk unit-unit kerja di tingkat kecamatan. Kemandirian ini juga memungkinkan dinas menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun swasta, dalam memperkuat sistem penanggulangan kebakaran.
Perkembangan Fungsi dan Pelayanan
Seiring berjalannya waktu, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lahat tidak hanya berfungsi sebagai pemadam api, tetapi juga menjalankan berbagai tugas penyelamatan (rescue), antara lain:
-
Evakuasi korban kecelakaan lalu lintas
-
Penanganan bencana alam seperti banjir dan pohon tumbang
-
Evakuasi hewan berbahaya
-
Penanganan kebocoran gas atau bahan kimia beracun
Dinas juga aktif dalam kegiatan preventif melalui sosialisasi dan pelatihan kebakaran kepada masyarakat. Program “Damkar Masuk Sekolah”, pelatihan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), serta simulasi evakuasi rutin dilakukan di sekolah, pasar, perkantoran, dan lingkungan warga.
Tantangan dan Solusi
Meski telah berkembang pesat, Damkar Kabupaten Lahat masih menghadapi sejumlah tantangan:
-
Terbatasnya jumlah pos pemadam di kecamatan yang jauh dari pusat kota
-
Minimnya kesadaran masyarakat terhadap risiko kebakaran
-
Masih adanya bangunan publik dan swasta yang belum memenuhi standar sistem proteksi kebakaran
-
Kebutuhan peremajaan armada dan peralatan penyelamatan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Damkar Lahat mengembangkan sejumlah strategi, seperti:
-
Penambahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di kecamatan-kecamatan rawan
-
Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM secara berkala
-
Digitalisasi pelaporan dan pelacakan armada untuk mempercepat respons
-
Kolaborasi dengan dunia usaha dan komunitas lokal dalam edukasi dan penyediaan APAR
Penutup
Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lahat mencerminkan perjuangan panjang membangun sistem pelayanan publik yang tangguh dan profesional. Dari upaya gotong royong masyarakat di masa lalu hingga terbentuknya dinas yang modern dan siap siaga 24 jam, perjalanan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Lahat dalam melindungi warganya.
Dengan semangat “Cepat, Tanggap, dan Selamat,” Damkar Lahat terus meningkatkan kapasitas dan pelayanan demi menciptakan lingkungan yang aman, sadar risiko, dan tangguh terhadap kebakaran serta keadaan darurat lainnya.